RANGKUMAN ILMU BUDAYA DASAR
(BAB 2,3,4&5)
NAMA: VIVI OKTAVIANTI
KELAS: 1EA20
NPM: 1C214099
BAB 2
KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN
v MANUSIA
Manusia
merupakan kumpulan dari berbagai sitem fisik yang saling terkait satu sama lain
dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan biologis
yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia(ilmu biologi). Dalam ilmu-ilmu
social manusia merupakan makhluk social
yang tidak dapat berdiri sendiri(sosiologi), makhluk yang selalu ingin
mempunyai kekuasaan(politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut
homo-humanus(filsafat).
Ada
dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia:
1. Manusia terdiri dari 4 unsur terkait;
·
Jasad
·
Hayat
·
Ruh
·
Nafs
2. Manusia sebagai satu kepribadian
mengandung 3 unsur;
·
Id
yaitu merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak
Nampak. Id tidak berhubungan dengan struktur lain kepribadian yang pada
gilirannya menjadi mediator antara isnting id dan dunia luar.
·
Ego
yaitu merupakan bagian/struktur kepribadian yang seringkali disebut sebagai
kepribadian “eksekutif” karna peranannya dalam menghubungkan energy id ke dalam
social yang dimengerti oleh orang lain.
·
Super-ego
yaitu merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari
sejumlah agen yang mempunyai otoritasdi dalam lingkungan luar diri,jadi
super-ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan
control diri melalui system imbalan dan hukuman yang terintemalisasi.
v HAKEKAT MANUSIA
Makhluk
ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatua yang utuh;
Jiwa
adalah roh yang ada didalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber
kehidupan.
1. Makhluk ciptaan tuhan yang paling
sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lainnya daya perasaan dalam diri
manusia ada dua macam yaitu perasaan
inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani
melalui pancaindera, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia
misalnya:
Ø Perasaan Intelektual, yaitu perasaan
yang berkenan dengan pengetahuan.
Ø Perasaan Estetis, yaitu perasaan yang
berkenan dengan keindahan.
Ø Perasaan Etis, yaitu perasaan yang berkenan dengan kebaikan.
Ø Perasaan Sosial, yaitu perasaan yang
berkenan dengan hidup bermasyarakat.
Ø Perasaan religious, yaitu perasaan
yang berkenan dengan keagamaan/kepercayaan.
2. Mahkluk biokultular yaitu makhluk
hayati yang budayawi.
3. Makhluk ciptaan tuhan yang terkait
dengan lingkungan ekologi, mempunyai kualitas dan martabat karna kemampuan
bekerja dan berkarya.
v KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis
L.K Hsu, sarjana amerika keturunan cina telah mengembangkan suatu konsepsi
bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk social budaya itu mengandung 8 daerah
yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri prirbadi,
yaitu:
0. Lingkaran dunia luar. Terdiri dari
pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang
terletak lingkungan nomer 1.
1. Lingkaran hubungan jauh. terdiri dari
pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia.
2. Lingkaran hubungan berguna. ditentukan
oleh fungsi kegunaan dari orang binatang
atau benda-benda itu bagi dirinya.
3. Lingkaran hubungan karib. mengandung
konsepsi yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi
hati apabila ia sedang terkena tekanan batin atau terkena masalah-masalah hidup
yng menyulitkan.
4. Lingkaran kesadaran. lingkaran ini berada di dalam alam jiwa manusia
yang mengandung pikiran-pikiraan, gagasan, dan perasaan yang dapat dinyatakan
secara terbuka oleh individu kepada sesamanya.
5. Lingkaran kesadaran yang tak
dinyatakan. Lingkaran itu terdiri dari pikiran- pikiran dan gagasan-gagasan
yang disadari si individu oleh sesamanya.
6. Lingkaran daerah tak sadar dan sub
sadar. Kedua daerah itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri
dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam.
Konsep yang dapat dapat dipakai
sebagai landasan untuk mengembangkan konsep lain itu, menurut Francis L.K Hsu adalah
konsep Jen dalam kebudayan cina yaitu manusia
yang berjiwa selaras dan manusia berkepribadian.
Orang-orang sering mendiskusikan
kontras antara kedua konsep Kebudayaan barat dan kebudayaan timur. Biasanya
menyangka Kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik,
pikiran preologis, keramahtamahan, dan gotong royong. Sedangkan Kebudayaan
Barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna(hubungan
hanya berdasarkan prinsip guna) dan individualisme.
v PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Dua
antropolog terkemuka yaitu Melville
J.Herkovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di
dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu. Jadi kebudayaan secara umum dapat di artikan sebagai segala
sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi(pikiran) manusia dengan tujuan untuk
mengolah tanah atau tempat tinggalnya.
·
Kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan
–kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
·
Selo sumarjan dan soelaeman soemardi merumuskan kebudayaan sebagai hasil
karya, rasa dan cipta masyarakat.
·
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi
dari cara berpikir.
·
Koenjaraningrat mengatakan kebudayaan antara lain keseluruhan gagasan dan
karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari
hasil budi pekertinya.
·
Al krober dan C.Kluckchon
mengatakan bahwa kebudayan adalah manifestasi penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
·
C.A Van Peursen mengatakan bahwa kebudayaan diartikan sebagai manifestasi
kehidupan setiap orang.
v UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
C. Khulckhon di
dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan bahwa ada
7 unsur kebudayaan universal yaitu:
1. Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan
Sistem-sistem Ekonomi
5. Sistem Teknologi Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
v WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut
dimensi wujudnya kebudayaan menjadi 3 wujud yaitu:
1. Kompleks gagasan,konsep dan pikiran
manusia
2. Kompleks aktivitas
3. Wujud sebagai benda
v ORENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C.Khluckhon dalam karyanya Variations in Value
Orantation(1961) system nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara
universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
3. Hakekat Waktu Manusia (WM)
4. Hakekat Alam Manusia (MA)
5. Hakekat Hubungan Manusia (MN)
v PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya
gerak/perubahan disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam
masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi
penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam
dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka yang berada
dalam jalir-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain.
Berbagai factor yang mempengaruhi diterima atau tidak
diterimanya suatu unsur kebudayaan baru yaitu diantaranya:
1. Terbatasnya masyarakat memiliki
hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dgn orang-orang yang berasal dari
luar masyarakat tersebut.
2. Pandangan hidup dan nilai-nilai yang
dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama maka
penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor oleh berbagai
ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. Corak struktur social suatu
masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
4. Suatu unsure kebudayaan diterima jika
sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsure kebudayaan baru tersebut.
5. Apabila unsur baru itu memiliki skala
kegiatan yang terbatas.
v KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,
maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan setelah kebudayaan itu tercapai
maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan
dari kebudayaan, karna kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu
sendiri.
BAB 3
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
v PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Ilmu budaya dasar semula dinamakan Basic Humanities berasal dari bahasa
inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin humanus yang
berarti manusiawi,berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang
akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the
humanities berkaitan dengan masalah nilai yaitu menilai kita sebagai homo
humanus.
v ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa
baru yaitu
a. Prosa lama meliputi:
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara
b. Prosa baru meliputi:
1. Cerita pendek
2. Roman/novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
v NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Adapun nilai-nilai yang diperoleh
pembaca lewat karya sastra(prosa fiksi) antara lain:
1.
Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan
yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman
sebagaimana mengalami peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis
informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedia.
3. Prosa Fiksi Memberikan Warisan Kultural
Prosa fiksi dapat
menstimuli imaginasi dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dari warisann budaya bangsa.
4. Prosa Memberikan Keseimbangan Wawasan
Lewat prosa fiksi
seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan
banyak individu.
v ILMU BUDAYA DASAR YANG YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan
kesenian cabang/unsur dari kebudayaan.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada ilmu budaya
dasar adalah:
1. Hubungan Dengan Pengalamn Hidup Manusia
Perekaman dan penyampaian
pengalaman berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan
dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalamn hidupnya dari sekedar kumpulan
pengalaman langsung yang terbatas.
2. Puisi dan Keinsyafan/Kedaran Individual
Dengan membaca puisi
seseorang dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia dan
menjelaskan pengalaman seseorang.
3. Puisi dan Keinsyafan Sosial
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika
dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai
puisi-puisi adalah cinta kasih(yang terpaut didalamnya kasih
sayang,cinta,kemesraan,dan renungan).
BAB 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH
v PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarnita, cinta adalah rasa sangat suka (kepada)
atau rasa sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik
hatinya. Sedangkan kata kasih adalah
perasaan sangat sayang atau cinta kepada atau menaruh belah kasihan. Dengan
demikian arti cinta dan kasih hamper bersamaan sehingga kata kasih memperkuat
rasa cinta.
Eric Fromm menyebutkan bahwa cinta selalu
menyatukan unsure-unsur dasar tertentu yaitu:
1. Pengasuhan
2. Tanggung jawab
3. Perhatian
4. Pengenalan
Dr. Sarlito W.Sarwono juga menyebutkan bahwa cinta memiliki
3 unsur yaitu:
1.
Keterikatan
2.
Keintiman
3.
Kemesraan
Didalam
kitab suci Al-Qur’an ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam
jiwa manusia. Cinta memiliki 3 tingkatan-tingkatan yaitu:
1. Cinta Tingkat Tertinggi
Adalah cinta kepada Allah,rasulullah
dah berjihad di jalan Allah.
2. Cinta Tingkat Menengah
Adalah cinta kepada
orangtua,anak,saudara,isteri/suami dan kerabat.
3. Cinta Tingkat Terendah
Adalah cinta yang lebih mengutamakan
cinta keluarga, kerabat,harta dan tempat tinggal.
Terdapat
hikmah-hikmah cinta yaitu diantaranya:
1. Sesungguhnya cinta itu adalah
merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia karena setiap
cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
2. Bahwa fenomena cinta yang telah
melekat didalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling
besardi dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
3. Bahwa fenomena cinta merupakan factor
utama didalam kelanjutan hidup manusia dalam kenal-mengenal antar mereka.
4. Bahwa fenomena cinta merupakan benih
dari segala kasih dan sayang dan segala bentuk persahabatan dimanapun adanya.
v CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Dalam
kehidupan manusia cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang seorang
mencintai dirinya sendiri, kadang mencintai orang lain, atau juga istri/anaknya
hartanya atau Allah dan Rasullnya.
CINTA DIRI
Cinta
diri erat kaitannya dengan dengan dorongan menjaga diri untuk tetap
hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan mengaktualisasikan diri dan ia mencintai
segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan kepada dirinya.
CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA
Agar
manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainnya tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Al-qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta
mencintai seperti mereka cinta kepada
diri sendiri.
CINTA SEKSUAL
Cinta
erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam
melestarikan kasih sayang,keserasian,dan kerjasama antara suami dan istri.
CINTA KEBAPAKAN
Dorongan
ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya karena mereka sumber
kesenangan dan kegembiraan baginya,sumber kekuatan dan kebanggaan,dan merupakan
factor penting bagi kelangsungan peran bapa dan kehidupan.
CINTA KEPADA ALLAH
Puncak
cinta manusia yang paling bening,jernih dan spiritual ialah cinta kepada Allah.
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepad Allah akan membuat cinta itu menjadi
kekuatan pendorong yang dan mengarahkannya dlam kehidupannya dan menunndukan
semua bentuk kecintaan lainnya.
CINTA KEPADA RASUL
Cinta
kepada Rasul yang diutus Allah sebagai Rahmah ini karena Rasul merupakan ideal
sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,moral,maupun berbagai sifat luhur
lainnya.
v KASIH SAYANG
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta
adalah perasaan sayang,perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam
kasih sayang sadar atau tidak sadar diri masing-masing pihak dituntut tanggung
jawab,pengorbanan,kejujuran,saling percaya,saling pengertian,saling terbuka
sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Kasih sayang dasar
komunikasi dalam satu keluarga. Komunikasi antara anak dan orangtua.
v KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan
ialah hubungan yang akrab baik pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun
yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih
sayang yang mendalam. Kemesraan merupakan perwujudan dari cinta. Kemesraan
dapat menimbulkan kreativitas manusia, dengan kemesraan orang dapat menciptakan
berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
v PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang
diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Pemujaan kepada Tuhan
adalah inti nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Karena itu jelaslah bagi
kita semua bahwa pemujaan kepada tuhan adalah bagian hidup manusia.
v BELAS
KASIHAN
Dalam
surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta yaitu:
1.
Cinta Agape
Yaitu adalah cinta manusia kepada Tuhan.
2.
Cinta Philia
Yaitu
adalah cinta kepada Orang tua dan saudara.
3.
Cinta Amor/Eros
Yaitu adalah cinta antara pria dan
wanita.
Jadi pengertian belas kasihan adalah
kita menaruh perhatian (simpati) kepada penderitaan orang lain lalu kita
menunjukan jalan keluar kepadanya.
v CINTA KASIH
EROTIS
Pertama-tama cinta kasih erotis
kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta,
yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang samapai waktu itu terdapat diantara dua
orang yang asing satu sama lain. Cinta kasih erotis itu eksklusif hanyalah
dalam arti bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif
hanya dengan satu orang lain saja. Cinta kasih pada hakekatnya merupakan suatu
perbuatan kemauan untuk mengikat kehidupan dengan kehidupan seseorang lain.
Cinta kasih pada hakekatnya merupakan suatu perbuatan kemauan, suatu keputusan
untuk mengikat kehidupan dengan kehidupan seseorang lain.
Dengan demikian maka baik pandangan
bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan
bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan,kedua-duanya
benar atau lebih cepat jika dikatakan bahwa tidak tidak terdapat pada yang satu
juga tidak pada yang lain.
BAB 5
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
v KEINDAHAN
Kata
keindahan berasal dari kata indah,artinya bagus,permai,cantik,elok,molek,dan
sebagainya benda yang memiliki sifat indah ialah segala hasil seni. Keindahan
juga bersifat universal,artinya tidak terikat oleh selera perseorangan,waktu
dan tempat,selera mode,kedaerahan atau lokal.
Disamping
itu juga terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian,yakni :
1. Keindahan dalam arti yang luas
Merupakan
pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula
kebaikian.bangsa yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis
yang disebutnya ‘symetria’ untuk keindahan berdasarkan pengelihatan dan
‘harmonia’ untuk keindahan berdasarkan pendengaran.jadi pengertian keindahan
yang seluas-luasnya.
2. Keindahan dalam arti estetis murni
Menyangkut pengalaman estetis seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam
hubungannya dengan pengelihatan
Menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan
pengelihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
v NILAI
ESTETIK
Menurut kamus di dalam dictionary of
sociology and related science diberikan perumusan tentang velue yang lebih
terinci yaitu kemampuan yang dipercaya
ada pada sesuatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia, sifat dari
suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau suatu golongan.
Penggolongan nilai teridri dari:
1. Nilai
Ekstrinsik
Adalah sifat baik dari suatu sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal
lainnya(instrumental),yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
2.
Nilai
Instrinsik
Adalah sifat baik
dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan,ataupun demi kepentingan
benda itu sendiri.
v KONTEMPLASI
DAN EKSTANSI
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia
untuk menciptakan sesuatu yang indah. Sementara ekstansi adalah dasar dalam
diri manusia untuk menyatakan, merasakan,dan menikmati sesuatu sesuatu yang
indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, mendengar.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu
dihubungkan dengan kreativitas,maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk
menciptakan keindahan. sedangkan ekstansi itu merupakan factor pendorong untuk
merasakan dan menikmati keindahan karena drajat emplasi dan ekstansi itu
berbeda-beda antar setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni
juga berbeda beda antar setiap manusia.
v APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?
Motivasi
dan tujuan seniman menciptakan keindahan yaitu:
1. Tata Nilai
Telah Usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat
istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan,sehingga dirasakan
sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai nilai kemanusiaan.
2. Kemerosotan
Zaman
Keadaan yang merendahkan
derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan
moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad
terutama dari segi kebutuhan seksual.kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa
menghiraukan ketentuan-ketentuan agama.,dan moral masyarakat.
3. Penderitaan Manusia
Banyak factor
yang membuat manusia itu menderita tetapi yang paling menentukan ialah factor
manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat
nafsu ingin berkuasa,serakah,tidak berhati-hati,dan sebagainya.
4. Keagungan Tuhan
Keagungan tuhan
dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta
kejadian alam. keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan tuhan. manusia
hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan tuhan itu.seindah-indah tiruan
terhadap ciptaan tuhan,tidak akan menyamai keindahan ciptaan tuhan itu sendiri.
v KEINDAHAN MENURUT PANDANGAN ROMANTIK
Dalam buku AN Essay on Man (1954),Ems
Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selsai
diperdebatkan.meskipun demikian,kita dapat menggunakan kata-kata penyair
romantic John Keats (1795-1821) sebagai pegangan.dalam Endymion dia berkata :
“A
thing of beauty is a joy forever
Its loveliness iscrease; it will never pass
into nothingness”
Dia mengatakan bahwa sesuatu yang
indah adalah keriangan selama-lamanya,kemolekan bertambah, dan tidak pernah
berlalu ke ketiadaan.dari sini kita mengetahui bahwa keindahan hanyalah sebuah
konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk.karena itu dia tidak
berbicara langsung mengenai keindahan,akan tetapi sesuatu yang indah.
v RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung; artinya
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan diam-diam.
Renungan adalah hasil merenung dalam merenung untuk menciptakan seni ada
beberapa teori.
Teori-teori itu ialah:
1.
Teori
Pengungkapan
Dalil dari teori
ini ialah bahwa “Art is expression of human feeling” ( seni adalah suatu
pengunkapan dari perasaan manusia). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu
karya seni.
2.
Teori Metafisik
Teori seni yang
bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari
Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsfati,
konsepsi keindahan dan teori seni.
3.
Teori Psikologik
Teori psikologi
ialah teori penandaan (signification Theory) yang memandang seni sebagai suatu
lambing atau tanda dari perasaan manusia.
v KESERASIAN
Keserasian
berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar,
dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,
pertentangan, ukuran dan seimbang.
1.
TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
Pendukung teori
obyektif adalah Plato, Hegal dab Bernard Bocanquat, sedang pendukung teori
subyektif ialah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke. Yang
tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan
di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya
yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.
Teori perimbangan
tentang keindahan dari bangsa Yunani kuno dulu dipahami pula dalam arti yang
lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan
angka-angka.Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang di susun
(yakni mempunyai bagian-bagian).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar